Melamar Beasiswa LPDP 2020: Frequently Asked Questions.

Holahaaa,
Apa kabar scholarship hunters?
Semoga diberikan kemudahan dan kelancaran dalam mengurus kelengkapan berkas pendaftaran beasiswanya ya. Amiinnn.

Pada postingan kali ini saya mau membahas sedikit mengenai FAQ atau pertanyaan-pertanyaan yang paling sering diajukan oleh calon pelamar beasiswa LPDP. Jadi daripada berulang-ulang ditanyakan, lebih baik saya bahas sekalian di postingan ini.




Pertanyaan 1. Mengurus LOA (Letter of Acceptance) dulu dari kampus tujuan lalu melamar beasiswa LPDP atau sebaliknya melamar beasiswa dulu, lolos, baru kemudian mengurus LOA?

Hmm, dilihat dari persyaratannya, pelamar beasiswa LPDP sebenarnya tidak diwajibkan untuk langsung memiliki LOA (unconditional)  dulu sebelum melamar beasiswa. Jadi, harusnya tidak akan memengaruhi lolos tidaknya kalian.

Namun, kalau ada yang bertanya, saya selalu menyarankan agar mengurus LOA dulu. Kenapa? Karena apabila kalian telah mendapatkan LOA, maka setelah semua melalui proses seleksi dan dinyatakan lolos, kalian hanya tinggal menunggu panggilan untuk mengikuti persiapan keberangkatan (PK). Dengan kata lain, kalian sudah tidak perlu pusing lagi dengan segala macam urusan kampus. Selain itu, terdapat batas waktu mengurus LOA setelah dinyatakan lolos, yaitu 1 tahun. Apabila setelah itu masih tidak mendapatkan LOA, maka akan diberikan perpanjangan selama 6 bulan. Apabila setelah itu masih tidak mendapatkan LOA, maka akan otomatis diberhentikan sebagai Calon Penerima Beasiswa.

Pertanyaan 2. Apakah seleksi wawancara LPDP itu memakai bahasa inggris atau Bahasa Indonesia?


Untuk wawancara itu tergantung dari reviewernya dan program yang kalian daftari ya, guys. Misalnya, kalau kalian melamar beasiswa dalam negeri biasanya tidak akan terlalu banyak menggunakan bahasa Inggris, mungkin bahasa Inggris yang sederhana saja seperti perkenalan diri. Namun, balik lagi ke reviewernya. Ada beberapa reviewer yang memewawancarai dengan bahasa Inggris untuk mengetahui kemampuan Bahasa Inggris kalian, apakah memang sesuai dengan skor kalian yang tertera di sertifikat bahasa atau pun tidak.  

Untuk yang melamar beasiswa luar negeri, berdasarkan pengalaman saya pribadi ya, hampir semua pertanyaan ditanyakan dalam bahasa Inggris. Namun mungkin tidak semua awardee mengalami yang saya alami. Seperti yang saya bilang tadi, tergantung dari reviewernya. 
Saran saya, persiapkan diri saja dari segala kemungkinan yang akan terjadi. Karena memang sesuai ketentuan, calon penerima beasiswa LPDP memang diharapkan agar memiliki kemampuan bahasa Inggris yang baik.

Pertanyaan 3. Saya sementara lanjut/telah menyelesaikan pendidikan S2 di Indonesia, bolehkah saya mendaftar S2 lagi dengan beasiswa LPDP?

Sebelum ini, sebenarnya tidak tertera dalam ketentuan LPDP mengenai boleh tidaknya peserta yang sedang studi S2 ataupun yang telah menyelesaikan studi S2 sebelumnya untuk mendaftar beasiswa LPDP. Jadi tidak terdapat kejelasan mengenai hal ini.

Namun, tahun ini, banyak sekali aturan beasiswa LPDP yang telah diperbaharui. Salah satunya yang terdapat dalam booklet Panduan Pendaftaran Beasiswa LPDP tahun 2018 adalah pelamar "tidak sedang atau telah menempuh studi degree ataupun non degree (on going) program magister ataupun doktoral baik di perguruan tinggi dalam negeri atau perguruan tinggi di luar negeri".
Dengan demikian, telah jelas bahwa peserta yang sedang menempuh pendidikan S2 saat ini, ataupun yang telah menyelesaikan pendidikan S2 tidak diperkenankan untuk melamar beasiswa magister LPDP. Hal ini juga berlaku bagi pelamar S3.

Pertanyaan 4. Bolehkah saya minta/baca contoh Statement of Purposenya?

Sejak sebelum peraturan Beasiswa LPDP diubah, dari yang dulu masih diminta untuk menulis Esai Peranku bagi Indonesia dan Kesuksesan Terbesarku, saya memang tidak pernah membagikan bentuk utuh Esai saya dengan berbagai alasan. Termasuk masalah privasi ya guys. Jadi saya mohon maaf. Instead, saya dulu telah membagikan tips dan apa-apa saja yang perlu kalian tuliskan di dalam esai.
Tahun 2018 ini, banyak aturan LPDP yang telah diubah ya guys termasuk penulisan esai pun telah diubah. Sekarang peserta tidak lagi diminta untuk menulis dua esai tersebut (mungkin karena sudah sangat mainstream), sebagai gantinya, kalian diminta untuk menulis Statement of Purpose sebanyak maksimum 1000 kata yang menjelaskan tentang rencana kontribusi yang telah, sedang, dan akan dilakukan untuk masyarakat, lembaga, instansi, profesi, atau komunitas.

Pertanyaan 5. Saya belum memiliki sertifikat IELTS untuk melamar beasiswa LPDP LN, bisakah saya menggunakan sertifikat Bahasa lain?

Bisa kok. Bagi yang berencana mendaftar beasiswa LPDP LN tahun ini, selain IELTS, kalian bisa menggunakan Sertifikat TOEIC. Selain soal-soalnya lebih mudah daripada IELTS, biaya tesnya pun jauh lebih murah. Silakan dibaca postingan ini Melamar Beasiswa Pendidikan LPDP 2018. Sertifikat Bahasa Inggris apa saja yang boleh digunakan? untuk mengetahui info lebih lanjut ya.

=======================================================================

Saya rasa cukup sekian dulu ya informasi beasiswa LPDP 2018 kali ini. Apabila kalian masih memiliki pertanyaan lainnya, silakan meninggalkan komentar di bawah ini. Insya Allah akan saya jawab sebisanya atau bagikan di postingan ini.

Terima kasih bagi yang sudah baca.
Oh iya, jangan lupa share postingan ini jika menurut kalian bermanfaat. Follow dan subscribe blog ini lalu tinggalkan komen di kolom komentar, nanti saya akan follow balik blognya kalau ada ya. Thank You. :D

Regards,

Auliya Sahril
June 2018


2 comments:

Unknown said...

Apakah LPDP mempunyai programme double degree?

auliya said...

Halo Bang Peri! Guys, yang mau nanya-nanya tentang perkulihan di Perancis bisa tanya ke beliau yang komen di atas ini ya.

Oh iya boleh nih aku masukin ke daftar FAQ pertanyaannya. Merci :D